watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

DIPERKOSA 5 MAHASISWA

Meskipun usia pernikahanku dengan Mas Eka telah
menginjak enam tahun, kami belum juga
dikaruniai anak. Padahal hubungan seksku
dengan suamiku berjalan seperti yang dilakukan
banyak orang.

Sebut saja namaku Agnes (29 tahun). Aku selisih
lima tahun dengan Mas Eka. Jujur kuakui,
suamiku itu memang orangnya ganteng dengan
badan yang atletis. Dalam segi materi pun, dia
mencukupiku bahkan berlebih-lebihan.
Mobil Jaguar saja ia belikan untukku. Setiap hari
aku selalu disibukkan oleh acara-acara yang
kubuat sendiri. Mulai creambath di salon, spa,
maupun mandi sauna. Di hampir semua restoran
mewah, aku selalu disambut dengan hangat
karena aku memang sering makan di sana dan
biasa memberikan tips berlebih.
Di usia pernikahanku ini yang sekarang ini,
suamiku masih tetap menyayangi dan terus
memanjakanku. Demikian juga denganku.

Apapun yang dia minta selalu kuberikan,
meskipun pernah suatu saat aku sudah tertidur
kecapekan, Mas Eka dengan manja memintaku
untuk bercinta. Aku tak segan-segan untuk
melayaninya.

Seperti biasa, saat aku melayani kebutuhan
biologis suamiku, dia selalu mencumbuiku
dengan penuh nafsu dan digoyangnya tubuhku
dengan penuh gairah sampai tersentak-sentak.
Satu saja kelemahannya, seperti biasa Mas Eka
hanya bisa menggoyangku tak sampai sepuluh
menit. Dalam waktu selama itu, aku bahkan
seringkali masih belum orgasme.
Karena rasa sayangku padanya, aku pun hampir
selalu berpura-pura sampai ke puncak
bersamanya. Sayang, sebagai wanita biasa lama-
kelamaan aku juga menginginkan kepuasan dan
klimaks dalam permainan cinta yang intim.

Bahkan kurasakan gairah seksku makin lama
bergejolak tak terbendung. Sebagai pelampiasan,
aku mencoba memuaskan gairah seksku degan
berbagai vibrator yang kubeli di sex shop.

Dengan vibrator dan ditemani keping-keping VCD
porno, aku berusaha memuaskan nafsu seksku.
Hanya saja, itu semua kulakukan tanpa
sepengetahuan suamiku. Aku khawatir bila ia
tahu. Tentunya ia akan sangat terpukul bahkan
mungkin akan jadi minder.
Namun, di lain pihak, semua usaha yang
kulakukan untuk memuaskan sendiri nafsu
seksku ternyata membuatku merasa semakin
gila. Gairah seksku yang menggebu-gebu justru
semakin tidak terpuaskan. Bahkan ketika aku
sudah menambah kesibukanku, tetap saja gairah-
gairah itu muncul mengganggu.
Di antara kegundahanku itu muncul seorang
teman lamaku yang menawarkan usaha
membangun rumah di daerah sekitar kampus di
Cawang untuk dijadikan tempat kost mahasiswa.

Karena kupikir aku mempunyai deposito cukup
banyak, maka kuputuskan mengkonsultasikan hal
itu kepada Mas Eka.
Karena cintanya padaku, Mas Eka pun
mendukung rencanaku itu. Sebenarnya dulu aku
pernah kuliah arsitektur meskipun tidak lulus
karena keburu menikah dengan Mas Eka. Karena
itu, aku beranikan diri memimpin sendiri projek
pembangunan rumah kost itu walaupun tentunya
tetap dibantu oleh perusahaan kontraktor rekan
Mas Eka. Yang jelas, semua desain rumah itu, aku
sendiri yang buat sesuai dengan seleraku.

Setelah rumah itu berdiri, beberapa mahasiswa
mulai ngekost di tempat itu. Di dalam rumah itu
aku sengaja membuat suatu ruang kamar yang
cukup besar dan tidak disewakan. Pikirku,
mungkin suatu saat bisa kugunakan sebagai
tempat bersantai bersama suamiku.
Ruangan itu kulengkapi dengan berbagai
perlengkapan rumah tangga seperti furniture,
televisi, lemari es, dan AC. Selain itu, di dalamnya
juga tersedia kamar mandi sendiri beserta dapur.

Ruangan itu juga kadang kugunakan pada awal
bulan untuk istirahat sekaligus menarik uang kost.
www.ceritaindo.sextgem.com Ruangan itu sendiri letaknya dikelilingi oleh kamar-
kamar kost yang jumlah seluruhnya 20 kamar.
Ini memang baru tahap awal. Nanti aku
berencana untuk menambah lagi jumlahnya.

Di rumah kostku yang besar itu, sekarang baru
dihuni oleh tiga belas orang mahasiswa berusia
19-22 tahun yang kebanyakan berasal dari
seberang. Kebanyakan dari mereka sebenarnya
masih saling mengenal ataupun saudara jauh.
Biasalah, setelah satu orang merasa cocok, ia lalu
mempromosikannya kepada yang lain. Merekalah
penghuni awal rumah kostku yang baru kubuka.

Sebagian dari mereka membawa komputer,
bahkan televisi dan VCD player.
Saat itu sebenarnya bukan awal bulan. Tidak
biasanya memang aku datang ke rumah kost di
saat seperti itu. Hal itu kusengaja. Aku hanya ingin
mengecek keadaan. Sekalian melepas kepenatan
sehabis belanja di mal.
Tanpa sengaja, aku melihat dua, tiga, .... lima
orang mahasiswa penghuni kostku sedang asyik
menonton VCD porno di salah satu kamar yang
terbuka pintunya. Aku mengenali mereka semua
dengan baik: Edo, Parlin, Franki, Jo, dan Ben.

Karena pesawat televisinya menghadap ke pintu,
aku juga bisa melihat jenis VCD yang sedang
mereka tonton. Gangbang... bukan main... anak-
anak muda jaman sekarang memang sudah lebih
maju.... Dengan geli, kulihat sebagian dari mereka
sambil menonton televisi, juga menggosok-
gosok bagian selangkangannya yang
menyembul.
Aku tertawa kecil melihat tingkah mereka dan
timbul keisenganku untuk mengganggu mereka.
Saat itu mereka belum sadar dengan
kedatanganku, maka kutimbulkan sedikit
kegaduhan dengan menutup keranjang sampah
yang terbuat dari seng dengan cukup keras. Ya,
sekarang mereka tahu kalau aku datang....
Lalu aku membuka blazerku sehingga sekarang
aku mengenakan tank-top warna pink yang
menempel ketat di tubuhku dan tertarik sebagian
ke atas sehingga memamerkan pusar dan
perutku yang rata. Aku yakin, dari jarak sekitar
lima meter, mereka pun bisa melihat kedua
putingku yang menonjol dari balik tank-top
ketatku karena aku memang tidak mengenakan
bra. Kebetulan, saat itu aku pun mengenakan rok
super mini tanpa stocking, yang dipadu dengan
sepatu berhak tinggi merk Gucci. Aku merasa
horny sekali... apalagi waktu tahu mereka
terganggu keasyikannya menonton dan mencuri-
curi pandang kepadaku...
Kugembok pintu gerbang besar untuk masuk ke
rumah kostku. Sengaja juga kulakukan itu dengan
suara yang cukup keras... untuk memastikan
bahwa kelima penghuni kostku mendengarnya.

Lalu sambil melenggang seksi, aku berjalan
menuju ruangan pribadiku. Kebetulan ruangan itu
letak pintunya berhadapan langsung dengan pintu
kamar tempat kelima mahasiswa itu sedang
nonton vcd bokep.
Aku membuka kunci pintu kamarku. Dalam hati
aku merasa geli bercampur dengan horny. Dari
pantulan jendela kamarku, aku bisa melihat kalau
kelima anak muda itu sekarang tidak sedang
menonton VCD lagi, melainkan sedang
memperhatikan diriku. Senang sekali rasanya bisa
menggoda anak-anak muda itu..... Aku pun
masuk, dan sengaja pintu tidak kututup dengan
rapat. Masih ada sedikit celah yang terbuka....
Di dalam, aku membuka gorden jendela kamarku
yang lebar. Ketika terbuka, aku bisa melihat kelima
mahasiswa itu jadi buru-buru berpura-pura tak
mengamatiku. Aku jadi semakin geli sendiri....
Dengan santai, kunyalakan AC dan kurebahkan
tubuhku sejenak di sofa depan jendela sambil
menyalakan televisi.

Sesaat kemudian, sambil menyiapkan minuman
dingin, aku beranjak ke kamar mandi dan
mempersiapkan bathtub dengan air hangat.
Nah, sekarang tibalah saatnya.... aku merasa deg-
degan juga. Aku bangkit, dan sambil pura-pura
berjalan ke sana kemari membereskan barang-
barang, aku yakinkan kalau kelima mahasiswa itu
masih mencuri-curi pandang mengintipku...
Setelah yakin, aku pelan-pelan mulai mencopoti
pakaianku... Tank-topku... Rok miniku... dan
terakhir, CD-ku yang berenda merk Victoria's
Secret...
Dalam hati aku tertawa sekaligus horny, karena
tahu sekarang kelima anak muda itu pasti sedang
melotot dan menahan air liurnya.... Aku sendiri
merasakan selangkanganku melembab.... Lalu
aku melenggang ke dalam kamar mandi. Pintu
kamar mandi tetap kubiarkan terbuka lebar....
Kuceburkan tubuhku ke dalam bathtub. Sesekali
kubasuh tubuh mulai dari wajah, leher, sampai ke
kaki. Kunikmati sesaat kehangatan air sambil
kutenangkan pikiranku... Beberapa saat pikiranku
melayang... bagaimana seandainya saat ini aku
bisa menyalurkan gairahku... dan mencapai
puncak kenikmatan....
Setelah selesai, aku lalu menggunakan shower
untuk membersihkan tubuhku... Posisiku saat itu
menghadap ke arah pancuran dan membelakangi
pintu...
Secara tak sengaja, aku dikejutkan oleh sesosok
tangan yang memelukku dari belakang. Ia
berusaha menciumiku sambil tangannya
menggerayangi dan meremasi kedua
payudaraku.

Dengan rasa terkejut, kurasakan remasan-
remasan tangan itu begitu penuh nafsu. Orang itu
terus mencumbuiku dengan ganas. Dengan
sekuat tenaga, aku membalikkan tubuhku...
"Ya ampun, Edo....!!" jeritku. "Bagaimana kau bisa
masuk ke sini?!"
Edo tak menjawabku. Sebaliknya ia kini berusaha
mendekap tubuhku dari depan. Ternyata ia pun
sudah dalam keadaan bugil. Senjatanya yang
keras kurasakan menggesek-gesek bagian-bagian
tubuhku...
"Edo, jangan....!!" Aku berusaha melepaskan diri
dari dekapan dan cumbuannya. Apa daya,
tenagaku kalah jauh dengannya. Tubuh kekarnya
dengan keras dan mantap mencengkeramku
sampai aku ngos-ngosan... Sementara itu
mulutnya terus bekerja mencumbui seluruh
bagian tubuhku yang terjangkaunya....
Meskipun aku sudah berteriak namun Edo tetap
saja melakukan aksinya. Aku pun tahu tak ada
orang luar yang akan bisa mendengarku... karena
pintu gerbang depan yang kokoh sudah
kugembok sendiri.... Akhirnya aku gagal
mempertahankan kehormatanku... Sambil berdiri,
ia melakukan penetrasi ke dalam tubuhku dan
menggoyangku habis-habisan.... Aku sempat
terhenyak karena tak siap saat menerima
penetrasinya. Penisnya ternyata sangat keras dan
tubuhku dihunjaminya tanpa ampun.....
Bahkan setelah itu Edo membalikkan tubuhku dan
terus menggoyangku selama beberapa saat
sampai akhirnya ia ambruk setelah mencapai
klimaksnya.

Lalu Edo pun ngeloyor pergi. Dengan tubuh
masih basah oleh air sabun dan keringat serta air
mani Edo, segera kuraih handuk untuk
mengeringkan tubuhku. Dengan pikiran yang
masih kalut, kukenakan kimono dan keluar dari
kamar mandi...
Namun, begitu keluar kamar mandi, aku sangat
terkejut ketika Franki tiba-tiba muncul dan
menubrukku. Aku baru sadar kalau teman-teman
Edo sudah menunggu di luar.... Didorongnya
tubuhku dan disandarkannya ke dinding.
"Franki.... jangan...." Aku hanya sempat
mengeluh pendek karena Franki tak peduli dan tak
mau pula menyia-nyiakan kesempatan...
Dalam keadaan berdiri, kimonoku disingkapnya
lalu kembali aku disetubuhi dalam keadaan berdiri
oleh Franki dengan ganas dan penuh nafsu....
Aku yang sudah kecapekan tak bisa berbuat
banyak....
Tubuhku sampai terangkat-angkat dan salah satu
kakiku diangkat Franki ke atas. Selama disetubuhi
Franki, sekilas aku melihat sekeliling. Parlin, Jo dan
Ben tampak sedang menonton aksi kami dengan
pandangan nanar.... Sementara Edo entah ke
mana... Gorden dan pintu kamarku telah tertutup rapat.

Akhirnya, Franki sampai pada puncaknya.
Sementara air maninya masih meleleh keluar dari
penisnya yang memenuhi vaginaku... kedua
tangannya mencengkeram kedua pergelangan
tanganku ke tembok... Sementara itu mulutnya
dengan ganas menciumi bibirku sampai aku
kehabisan napas....
Ketika ia melepasku, aku pun ambruk ke lantai
karena kecapekan.... Jo lalu menghampiriku dan
memberiku segelas minuman dingin... Aku tidak
tahu apa yang dimasukkan Jo ke dalam minuman
itu. Yang jelas rasanya agak aneh... dan tak lama
kemudian menimbulkan efek yang aneh juga
pada tubuhku....
Jo menolongku berdiri lalu melepaskan kimonoku
yang acak-acakan. Kemudian ia membopong
tubuhku ke tempat tidur. Di sana kembali aku
menjadi bulan-bulanan mereka. Jo menciumi dan
mencumbuku penuh nafsu. Tanpa kusadari,
tubuhku mulai merespon permainan mereka...
Ketika Jo mulai tidak sabar menggoyangku, aku
pun mulai menggeliat mengimbangi goyangan Jo
yang dahsyat itu. Aku juga mulai merintih-rintih
nikmat.

"Jooo.... aaah.... oooohhh.... Jooo..."

Melihat reaksiku yang berbeda terhadap rekan-
rekannya yang terdahulu, tentu saja membuat Jo
semakin semangat. Kelihatan sekali ia ingin
memberikan yang terbaik untukku... Aku pun
sama sekali tak memberikan perlawanan terhadap
Jo. Aku bahkan memperlakukan Jo sama seperti
ketika aku sedang bercinta dengan suamiku...
Melihat itu, Ben jadi tak tahan dan mulai
menyerbu juga... Ia memaksaku untuk
mengulum penisnya... Mulanya aku ragu-ragu...
Aku belum pernah melakukan hal seperti itu....
Tapi sepertinya aku mulai mendapatkan kekuatan
entah dari mana... Tanpa pikir panjang, kukulum
penis Ben yang sudah sangat mengeras....
Lama-lama aku merasakan kenikmatan. Gairah-
gairahku yang selama ini terpendam, akhirnya
seperti lunas terbayar. Bahkan ketika Jo sudah
mencapai klimaks dan gantian Ben yang
menggoyangku, aku sudah tidak menolak lagi....
Sekarang Ben yang menindih dan berpacu
denganku seperti sepasang kekasih sehingga
kami berdua mencapai puncak bersama....
Terakhir, masih ada Parlin yang harus kulayani....
Ia pun rupanya sudah tak sabar menunggu
gilirannya yang terakhir.... Bagaikan banteng
ketaton, ia menindih dan menggoyangku... Kali ini
aku mencapai orgasme beberapa kali.... Rupanya
Parlin yang paling berpengalaman di antara
keempat rekannya... Ia pandai mengatur tempo...
dan ia pun tampak senang melihatku beberapa
kali mencapai orgasme lebih dulu.... Setelah lima
belas menit lebih, ia pun menyiramkan
spermanya ke tubuhku... Pada saat yang
bersamaan, aku pun mencapai orgasme untuk
yang ketiga kalinya bersamanya...
Sambil penisnya tetap tertanam di tubuhku, kami
berpelukan erat seolah tak mau saling melepas.

Bibir kami pun saling memagut dan berciuman
seperti sepasang kekasih yang sudah lama tak
saling berjumpa....
Akhirnya.... kami berenam pun saling
bergeletakan di berbagai tempat di kamarku
selama beberapa saat. Ada perasaan takut dan
dosa yang kami rasakan... bercampur dengan
rasa nikmat yang tiada tara....
Setelah kejadian itu, jika aku datang ke sana,
mereka seringkali berusaha secara tiba-tiba
mengeroyokku dan menyetubuhiku bersama-
sama. Kadang aku bisa menghindar, kadang aku
pun membiarkan mereka melakukannya,
terutama jika suasana di tempat kost sedang
sepi....
Aku tidak tahu apa aku harus menyesal atau
bahkan merasa bahagia karena sekarang aku bisa
merasakan kepuasan seks yang luar biasa....
walaupun itu dengan cara dikeroyok oleh lima
pemuda di tempat kostku.


Adult | GO HOME | Exit
1/5034
U-ON

inc Powered by Xtgem.com